Hari Lahir Pancasila adalah peringatan yang dilakukan setiap tanggal 1 Juni untuk memperingati lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang diresmikan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Peristiwa tersebut menjadi tonggak sejarah penting dalam perumusan identitas nasional Indonesia.
Sebelum perumusan Pancasila, Indonesia telah mengalami masa penjajahan yang panjang, terutama oleh Belanda. Munculnya nasionalisme Indonesia yang kuat dan semangat untuk meraih kemerdekaan memicu pembentukan BPUPKI. BPUPKI bertugas merumuskan dasar negara yang akan menjadi landasan bagi Indonesia merdeka.
Sidang BPUPKI dilaksanakan antara bulan Mei dan Agustus 1945 dengan dihadiri oleh sejumlah pemimpin nasional Indonesia. Salah satu tokoh yang berperan penting dalam proses perumusan Pancasila adalah Bung Karno (Ir. Soekarno), yang kemudian menjadi Presiden pertama Indonesia. Bersama-sama, mereka membahas dan mempertimbangkan berbagai pandangan dan prinsip untuk menciptakan dasar negara yang inklusif, menghormati perbedaan, dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam.

Pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menyampaikan pidato yang kemudian dikenal sebagai “Pancasila Speech”. Dalam pidatonya, Bung Karno secara resmi mengumumkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila sendiri merupakan konsep yang mengandung nilai-nilai dasar yang mencakup:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa:

- Keyakinan akan adanya Tuhan yang berkekuatan mutlak dan merupakan sumber dari segala kehidupan.
- Berdoa dan Bersyukur Setiap Hari
Sikap ini mencerminkan rasa syukur dan kesadaran akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan berdoa dan bersyukur, kita mengakui keterbatasan diri dan meminta petunjuk-Nya dalam menjalani kehidupan - Toleransi BeragamaMenghargai dan menghormati agama dan kepercayaan orang lain merupakan wujud sikap yang sesuai dengan sila pertama. Dengan menghormati perbedaan keyakinan, kita dapat hidup berdampingan dengan damai.
- Mengamalkan Ajaran Agama dalam Kehidupan Sehari-HarSikap yang menunjukkan komitmen untuk menjalankan ajaran agama atau kepercayaan dengan tulus, mengedepankan nilai-nilai kebaikan, dan berbuat baik kepada sesama.
2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:

- Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia
Menghargai hak-hak asasi manusia setiap individu tanpa memandang perbedaan ras, agama, gender, dan lain-lain adalah sikap yang mencerminkan kesetaraan dan keadilan. - Menghormati martabat dan hak asasi manusia, serta mempromosikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Menghormati Pendapat Orang LainSikap mendengarkan dan menghormati pendapat orang lain tanpa merendahkan atau memaksakan pendapat sendiri adalah wujud sikap yang mencerminkan rasa saling menghargai.
- Menolong Sesama yang MembutuhkanMengulurkan tangan untuk membantu sesama yang membutuhkan adalah bentuk konkret dari sikap kemanusiaan dan empati.
3.Persatuan Indonesia:

- Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam keragaman suku, agama, ras, dan golongan.
- Menghargai Keberagaman Budaya
Sikap menghargai dan mengenali keberagaman budaya di Indonesia sebagai kekayaan bersama, tanpa merasa lebih baik atau lebih rendah dari budaya lain. - Berpartisipasi dalam Kegiatan Gotong RoyongGotong royong adalah sikap saling membantu dan bekerja sama dalam kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
- Menjaga Persatuan di Tengah Perbedaan
Sikap ini mengajarkan pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, meskipun terdapat perbedaan dalam berbagai hal.
4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:

- Memastikan partisipasi aktif rakyat dalam proses pengambilan keputusan dan menjunjung tinggi kebijaksanaan yang timbul dari musyawarah dan perwakilan.
- Tidak Mudah Terprovokasi Isu SARATidak mudah terpancing emosi atau terprovokasi oleh isu-isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) yang dapat memecah belah persatuan.
- Menghormati Pejabat dan KepemimpinanSikap menghormati pejabat dan pemimpin terpilih sebagai bentuk pengakuan atas otoritas yang sah.
- Menjunjung Tinggi Keadilan dalam BerdemokrasiSikap yang mengajarkan untuk selalu berdemokrasi secara adil, tidak melakukan kecurangan, dan menghormati hak suara setiap individu.
5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:

- Mengusahakan keadilan sosial dan kehidupan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Mengutamakan Keadilan dan Kesetaraan
Memegang prinsip bahwa semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya, memiliki hak yang sama untuk merasakan manfaat dari program dan kebijakan pemerintah. - Menghargai Hak Asasi dan KehormatanMenghormati hak asasi setiap individu dan menghindari perlakuan diskriminatif berdasarkan suku, agama, ras, gender, atau latar belakang lainnya.
- Berperan Aktif dalam Kegiatan SosialBerpartisipasi dalam kegiatan sosial atau gerakan keadilan sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Makna penting Hari Lahir Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai simbol persatuan dan kesatuan, serta sebagai fondasi ideologis negara. Pancasila menjadi acuan bagi pemerintahan, pembangunan sosial, hukum, dan kehidupan masyarakat Indonesia secara umum. Pancasila juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman dan menghormati hak asasi manusia.
Peringatan Hari Lahir Pancasila bukan hanya sekadar upacara formal, tetapi juga merupakan panggilan untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan menerapkan makna penting dari Pancasila, bangsa Indonesia dapat memperkuat kebersamaan, persatuan, dan kemajuan menuju cita-cita bangsa yang adil, makmur, dan beradab.
Fungsi Pancasila
Menurut buku Pancasila sebagai ideologi dan Dasar Negara, sebagai pedoman bangsa Indonesia sendiri, Pancasila memiliki sembilan fungsi yang dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia. Berikut sembilan fungsi pancasila :
- Pancasila yang digunakan sebagai ideologi negara
- Pancasila yang digunakan sebagai dasar negara
- Pancasila yang digunakan sebagai jiwa bangsa Indonesia
- Pancasila yang digunakan sebagai kepribadian bangsa Indonesia
- Pancasila yang digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
- Pancasila yang digunakan sebagai sumber segala hukum yang berlaku maupun sumber tata tertib hukum di Republik Indonesia
- Pancasila yang digunakan sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
- Pancasila yang digunakan sebagai cita-cita serta tujuan bangsa Indonesia
- Pancasila yang digunakan sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa
Lambang Pancasila dan Maknanya

Arti Lambang Garuda Pancasila
Lambang Garuda Pancasila merupakan lambang negara yang terdiri atas kumpulan lambang-lambang yang memiliki arti dan makna tersurat maupun tersirat. Berikut ulasannya:
Burung Garuda

Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi Hindu yang berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan.
Berikut penjelasan lebih detail nya :
Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah 17 yang mempunyai makna, tanggal kemerdekaan negara kita yakni tanggal 17.
Bulu ekor memiliki jumlah 8 yang melambangkan bulan kemerdekaan negara kita bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8.
Dan bulu-bulu di pangkal ekor atau perisai berjumlah 19 helai dan di lehernya berjumlah 45 helai.Sehingga kesemua jumlah bulu yang ada di setiap bagiannya melambangkan tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan mungkin karena pemikiran orang zaman dahulu yang ingin Indonesia menjadi negara yang benar dan bermaksud agar Indonesia tidak menempuh jalan yang salah. Dan anggapan bahwa arah ke kanan adalah arah yang baik lah yang membuat kepala Garuda dibuat menghadap ke kanan. Biasanya banyak anggapan yang mengatakan bahwa jalan yang benar itu dilambangkan dengan arah kanan, makanya kepala garuda Indonesia selalu mengarah ke kanan.
Sayap yang membentang adalah siap terbang ke angkasa.
Burung Garuda dengan sayap yang mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara
Cengkraman kaki Burung Garuda Pancasila
Burung Garuda digambarkan kedua kakinya mencengkeram erat pita putih bertuliskan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Seloka atau semboyan ini diambil dari buku Sutasoma karangan Empu Tantular.
Arti semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah “berbeda-beda tetapi satu jua”, yang mana seloka tersebut menjadi kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan suku, agama, budaya dan lain sebagainya.
Makna cengkraman kaki Burung Garuda pada lambang Pancasila ini menunjukkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dengan segala perbedaan yang dimiliki.
Makna Warna Emas Burung Garuda

Burung Garuda sebagai lambang negara dan lambang Pancasila digambarkan dengan warna kuning emas. Arti warna ini yakni melambangkan keagungan. Warna emas Burung Garuda dimaknai sebagai bangsa Indonesia senantiasa selalu menjunjung tinggi martabat yang bersifat agung dan luhur.
Perisai

Perisai berbentuk jantung yang digantungkan dengan rantai emas pada leher burung garuda. Makna perisa tersebut adalah lambang perlindungan atas perjuangan bangsa.
Garis melintang di tengah perisai melambangkan khatulistiwa atau ekuator. Hal ini menunjukkan kepulauan Indonesia seperti ratna mutu manikam bertaburan di sekitar garis khatulistiwa.
Ruangan Pada Perisai
Pada lima ruangan perisai terdapat beberapa simbol dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu:
Simbol sila pertama Pancasila yaitu Nur-Cahaya berbentuk bintang bersudut lima yang artinya adalah lambang dasar ketuhanan Yang Maha Esa.
Simbol sila kedua Pancasila yaitu rantai bermata bulat sebagai lambang pria dan rantai bermata persegi sebagai lambang wanita saling berkaitan mata rantai persatuan.
Simbol sila ketiga Pancasila yaitu pohon beringin yang artinya adalah lambang persatuan Indonesia atau kebangsaan.
Simbol sila keempat Pancasila yaitu kepala banteng, yang artinya adalah lambang tenaga rakyat dan dasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Simbol sila kelima Pancasila yaitu kapas dan padi (sandang dan pangan) yang artinya lambang tujuan kemakmuran bersama, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.